V on Vacation! Because sometimes solidarity doesn’t always meant unity

V on Vacation!

Bener, keakraban atau solidaritas itu gak selalu berarti satu. Hahahah. Dan itu udah dibuktikan oleh IPA 5, dengan segala keanekaragaman manusia di dalamnya yang sebenernya susah banget kalo mau disatuin karena udah banyak yang punya kelompok sendiri, tapi toh kami tetep juga solid. Ibaratkan batu-batu pijakan yang disatuin di semen buat pijak refleksi itu, lho. (…) Oke, apa yang gue bicarain? Lanjut.

Jadi kemarin IPA 5 bikin acara perpisahan kelas nih di Parapat. Sampai sekarang saya masih belum tahu tulisan aslinya itu Parapat atau Prapat, jadi yah….terima ajalah. Kami pergi tidak dengan semua personil, melainkan hanya sejumlah 22 orang termasuk wali kelas kami tercinta, Ibu Ahdatika♥ Lopyu♥ Ah, sebenernya kami berharap yang bisa datang itu semuanya, tetapi dikarenakan lokasi yang nun jauh di sana (memakan waktu sekitar 4 jam lebih di perjalanan) banyaaak banget ortu yang gak ngasih anaknya ikut. Yah, kalo udah masalah izin mau dibilang apa….adek sedih deh. Hiks. ;;w;; *lambai tangan ke temen-temen yang gak dikasi ikut*
Baca lebih lanjut

[Cerpen] Menunggu

All that’s left is to…wait for the time to erase those feelings.

Aku terpaku di kursiku. Bergeming.

Tidak, tidak ada airmata yang jatuh kali ini. Aku sudah terlalu lelah untuk mengeluarkan substansi penuh perasaan itu; dan aku tidak berniat untuk mengeluarkannya lagi karena seorang pemuda yang sama. Sudah cukup. Sedih juga ada batasnya; dan aku percaya kalau aku sudah lama melampaui batas itu. Sekarang, semua terasa tumpul. Kosong. Kebas. Tidak ada yang bisa dirasakan sama sekali.

Aku hanya berpikir.

Benarkah begini?

Seorang perempuan tidak seharusnya mengambil kendali; kendatipun seberapa tidak mengertinya lelaki tersebut akan perasaannya sendiri, yang seharusnya dilakukan oleh seorang wanita adalah menunggu. Menunggu, menunggu, dan menunggu. Persetan dengan emansipasi wanita, toh persepsi orang-orang tidak mudah untuk diubah. Tidak pantas jika seorang wanita terlalu agresif dalam sebuah hubungan.

Terlebih, dalam sebuah hubungan yang telah berakhir. Baca lebih lanjut

Let It be Gone

Meski kamu ngerasa nyaman dan aman dengan apa yang kamu punya, bukan berarti itu akan selalu ada sama kamu selamanya.

Gak peduli gimanapun perasaan kamu, gak peduli gimanapun keadaan kamu pada saat itu, jika memang udah waktunya untuk pergi dan berpisah denganmu… gaada yang bisa kamu lakukan. Relakan aja. Oke, kamu bisa nunggu agar sesuatu itu—ikatan dan orang yang kamu sayangi—kembali lagi sama kamu, tapi sampai kapan? Kamu mau ngebuang waktu gitu aja demi sesuatu yang ga pasti? Kamu kira sesuatu yang pernah kamu punya itu cuma punya kamu buat mereka peduliin? Enggak, kan? Untuk apa kamu menyiksa diri dengan menunggu?

Kamu udah berusaha, kan? Udah berusaha supaya semua kembali seperti semula. Dan udah, semua keadaannya memang udah kembali seperti semula…tapi, lain dengan perasaan kamu. Baca lebih lanjut